Minggu, 08 Januari 2012
Wanita Diciptakan dari Tulang Rusuk yang Paling Bengkok
Disebutkan dalam sebuah hadits, "Berbuat baiklah kepada wanita, karena wanita itu diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok, sedangkan tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas,"
Ini adalah hadits shahih yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim di masing masing kitab Shahih mereka, dari Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam. Dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa nabi shalallahu ‘alayhi wasallam bersabda,
“Berbuat baiklah kepada wanita, karena sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas.Maka sikapilah para wanita dengan baik.” (HR al-Bukhari Kitab an-Nikah no 5186)
Ini adalah perintah untuk para suami, para ayah, saudara saudara laki laki dan lainnya untuk menghendaki kebaikan untuk kaum wanita, berbuat baik terhadap mereka , tidak mendzalimi mereka dan senantiasa memberikan ha-hak mereka serta mengarahkan mereka kepada kebaikan. Ini yang diwajibkan atas semua orang berdasarkan sabda Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam, “Berbuat baiklah kepada wanita.”
Hal ini jangan sampai terhalangi oleh perilaku mereka yang adakalanya bersikap buruk terhadap suaminya dan kerabatnya, baik berupa perkataan maupun perbuatan karena para wanita itu diciptakan dari tulang rusuk, sebagaimana dikatakan oleh Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam bahwa tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas.
Sebagaimana diketahui, bahwa yang paling atas itu adalah yang setelah pangkal rusuk, itulah tulang rusuk yang paling bengkok, itu jelas. Maknanya, pasti dalam kenyataannya ada kebengkokkan dan kekurangan. Karena itulah disebutkan dalam hadits lain dalam ash-Shahihain.
“Aku tidak melihat orang orang yang kurang akal dan kurang agama yang lebih bias menghilangkan akal laki laki yang teguh daripada salah seorang diantara kalian (para wanita).” (HR. Al Bukhari no 304 dan Muslim no. 80)
Hadits Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam yang disebutkan dalam ash shahihain dari hadits Abu Said al-Khudri radhiyallahu ‘anhu. Makna “kurang akal” dalam sabda Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam adalah bahwa persaksian dua wanita sebanding dengan persaksian seorang laki laki. Sedangkan makna “kurang agama” dalam sabda beliau adalah bahwa wanita itu kadang selama beberapa hari dan beberapa malam tidak shalat, yaitu ketika sedang haidh dan nifas. Kekurangan ini merupakan ketetapan Allah pada kaum wanita sehingga wanita tidak berdosa dalam hal ini.
Maka hendaknya wanita mengakui hal ini sesuai dengan petunjuk nabi shalallahu ‘alayhi wasallam walaupun ia berilmu dan bertaqwa, karena nabi shalallahu ‘alayhi wasallam tidak berbicara berdasarkan hawa nafsu, tapi berdasar wahyu yang Allah berikan kepadanya, lalu beliau sampaikan kepada ummatnya, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
“Demi bintang ketika terbenam, kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak keliru, dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (Qs. An-Najm:4)
Sumber:
Majmu Fatawa wa Maqadat Mutanawwi’ah juz 5 hall 300-301, Syaikh Ibn Baaz Fatwa fatwa Terkini Jilid 1 Bab Perlakuan Terhadap Istri penerbit Darul Haq
(muslimah.or.id)
Resep Kare Ayam Jawa
Resep Kare Ayam - Jawa
Karena lagi liburan, iseng-iseng mau nyobain masakan yang berkuah santan. Jatuhlah pilihan saya untuk memasak Kare Ayam, setelah tanya-tanya resepnya, akhirnya saya praktekkan juga, dan hasilnya.... Em.....muantab, kata suami Kare Ayamnya enak dan bumbunya sudah pas, Khayra kecilku juga makannya jadi lahab banget, seneng banget jadinya.... xixixi... :-)
Dari pengalaman dapur, saya mencoba untuk sekedar share dengan bunda-bunda semua...
Bahan
Cara membuat
Selamat mencobanya didapur kesayangan Bunda..... :-)
Kare Ayam - Jawa |
Karena lagi liburan, iseng-iseng mau nyobain masakan yang berkuah santan. Jatuhlah pilihan saya untuk memasak Kare Ayam, setelah tanya-tanya resepnya, akhirnya saya praktekkan juga, dan hasilnya.... Em.....muantab, kata suami Kare Ayamnya enak dan bumbunya sudah pas, Khayra kecilku juga makannya jadi lahab banget, seneng banget jadinya.... xixixi... :-)
Dari pengalaman dapur, saya mencoba untuk sekedar share dengan bunda-bunda semua...
Bahan
- Daging ayam
- 100 gr tauge
- Bawang merah goreng
- Air Asam jawa
- 3 sdk minyak sayur (untuk menumis bumbu halus)
- 1 buah bawang bombay
Bumbu yang dihaluskan:
- 1 sdt Tumbar
- 1/2 sdt Merica Bubuk
- 5 siung bawang putih
- 1 butir ketumbar
- 2 batang serai, memarkan
- 2 lembar daun salam
- 2 cm kunyit
- 1 cm jahe
- 400 ml santan sedang
Cara membuat
- Bersihkan ayam, lalu potong-potong menurut selera. Lumuri ayam dengan air asam jawa. Sisihkan.
- Panaskan minyak sayur. Tumis bawang Bombay yang sudah di cincang, kemudian masukkan bumbu halus. Tumis sampai harum.
- Masukkan daging ayam. Aduk sampai daging ayam kaku. Tuangkan santan, lalu masak sampai ayam matang dan kuah kental, angkat.
- Siap untuk dihidangkan
Selamat mencobanya didapur kesayangan Bunda..... :-)
Carang Gesing Buah Sukun
Resep Carang Gesing Buah Sukun
Awal cerita, sekitar seminggu yang lalu kami berkunjung ke tempat kerabat dekat yang telah berbahagia karena telah dikaruniai seorang anggota keluarga baru...:-) Pada waktu kami berpamitan untuk pulang, eh ternyata dibawain buah yang sudah tidak asing lagi untuk saya, karena memang sebelumnya saya pernah melihatnya dan memakannya, buah itu mengenyangkan tapi rendah kalori, apakah buah itu....? (hehehe..., ko pakai tebak2an segala ya...xixixi..)
Yupz...namanya "Buah Sukun"...:-) ngasihnya banyak juga...(wooow...kaya tengkulak yang mau dagang aja, bawanya sampai menggunakan karung.. :-D ) walaupun sebagian sudah dibagi-bagikan, tapi masih sisa 2 buah dirumah, bingung mau di olah seperti apa (kebanyakan cuma digoreng atau direbus saja) akhirnya ya masih di anggurin aja tu buah (kasian, malah dipakai Khayra buat mainan, di angkat-angkat kesana kemari, padahal buahnya lumayan berat juga lho.. ya ampun nak, kamu kesenengan ya, dikira dapat mainan baru...)
Setelah seminggu di anggurin Buah Sukun itu menjadi lembek (empuk), padahal sebelumnya keras banget, saya pikir sudah membusuk ( tapi ko g bau? ) karena penasaran, saya kupas saja kulitnya, alhasil...aromanya harum banget, warnanya sudah kuning merona, ternyata buah sukunnya sudah matang sekali, waktu saya coba mencicipi rasanya muuuaaaanis banget, tapi lebih mirip ama rasa durian....emmm, uenak sekali....
Tapi malah jadi tambah bingung mau di apain? akhirnya muncul ide untuk membuatnya menjadi makanan faforit juga, yaitu Carang Gesing..... walaupun agak aneh, sebab di wilayah saya tinggal Carang Gesing biasanya dibuat dari bahan pisang kepok kuning, tapi setelah saya coba sendiri... hasilnya adalah satu kata... ENAK... dan suami juga mengatakan seperti itu, tekstur Carang gesingnya juga lembut banget.
dari pengalaman di dapur, saya bagi resep Carang Gesing Buah Sukun untuk bunda-bunda dirumah... :-)
Bahan :
Cara Membuat :
Semoga bermanfaat, Selamat mencobanya di dapur kesayangan Bunda.... :-)
Awal cerita, sekitar seminggu yang lalu kami berkunjung ke tempat kerabat dekat yang telah berbahagia karena telah dikaruniai seorang anggota keluarga baru...:-) Pada waktu kami berpamitan untuk pulang, eh ternyata dibawain buah yang sudah tidak asing lagi untuk saya, karena memang sebelumnya saya pernah melihatnya dan memakannya, buah itu mengenyangkan tapi rendah kalori, apakah buah itu....? (hehehe..., ko pakai tebak2an segala ya...xixixi..)
Yupz...namanya "Buah Sukun"...:-) ngasihnya banyak juga...(wooow...kaya tengkulak yang mau dagang aja, bawanya sampai menggunakan karung.. :-D ) walaupun sebagian sudah dibagi-bagikan, tapi masih sisa 2 buah dirumah, bingung mau di olah seperti apa (kebanyakan cuma digoreng atau direbus saja) akhirnya ya masih di anggurin aja tu buah (kasian, malah dipakai Khayra buat mainan, di angkat-angkat kesana kemari, padahal buahnya lumayan berat juga lho.. ya ampun nak, kamu kesenengan ya, dikira dapat mainan baru...)
Setelah seminggu di anggurin Buah Sukun itu menjadi lembek (empuk), padahal sebelumnya keras banget, saya pikir sudah membusuk ( tapi ko g bau? ) karena penasaran, saya kupas saja kulitnya, alhasil...aromanya harum banget, warnanya sudah kuning merona, ternyata buah sukunnya sudah matang sekali, waktu saya coba mencicipi rasanya muuuaaaanis banget, tapi lebih mirip ama rasa durian....emmm, uenak sekali....
Tapi malah jadi tambah bingung mau di apain? akhirnya muncul ide untuk membuatnya menjadi makanan faforit juga, yaitu Carang Gesing..... walaupun agak aneh, sebab di wilayah saya tinggal Carang Gesing biasanya dibuat dari bahan pisang kepok kuning, tapi setelah saya coba sendiri... hasilnya adalah satu kata... ENAK... dan suami juga mengatakan seperti itu, tekstur Carang gesingnya juga lembut banget.
dari pengalaman di dapur, saya bagi resep Carang Gesing Buah Sukun untuk bunda-bunda dirumah... :-)
Bahan :
- 1 buah sukun (yang sudah matang, buahnya sudah empuk)
- 500ml santan kelapa kental
- Gula pasir (menurut selera)
- Vanili 1 bks kecil
- garam 1/4 sdk teh
- Daun pisang (untuk pembungkus)
- lidi potong 3 cm (untuk menyemat)
Cara Membuat :
- Kupas buah sukun, lalu di haluskan (di aduk terus-menerus)
- Panaskan santan sampai mendidih, tunggu hingga dingin
- Campur adonan Buah Sukun dengan santan sambil di aduk rata, lalu masukan gula, vanili dan garam.
- Siapkan daun pisang 2 lapis, potongan besar sebagai pembungkus luar dan potongan kecil sebagai alas, masukan adonan 2 sendok bungkus dan sematkan dengan lidi
- kukus selama 30 menit
- Carang Gesing Buah Sukun siap dihidangkan....
Semoga bermanfaat, Selamat mencobanya di dapur kesayangan Bunda.... :-)
Langganan:
Postingan (Atom)