Minggu, 08 Januari 2012

Wanita Diciptakan dari Tulang Rusuk yang Paling Bengkok



Disebutkan dalam sebuah hadits, "Berbuat baiklah kepada wanita, karena wanita itu diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok, sedangkan tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas,"



Ini adalah hadits shahih yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim di masing masing kitab Shahih mereka, dari Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam. Dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa nabi shalallahu ‘alayhi wasallam bersabda,

“Berbuat baiklah kepada wanita, karena sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas.Maka sikapilah para wanita dengan baik.”
(HR al-Bukhari Kitab an-Nikah no 5186)
Ini adalah perintah untuk para suami, para ayah, saudara saudara laki laki dan lainnya untuk menghendaki kebaikan untuk kaum wanita, berbuat baik terhadap mereka , tidak mendzalimi mereka dan senantiasa memberikan ha-hak mereka serta mengarahkan mereka kepada kebaikan. Ini yang diwajibkan atas semua orang berdasarkan sabda Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam, “Berbuat baiklah kepada wanita.”
Hal ini jangan sampai terhalangi oleh perilaku mereka yang adakalanya bersikap buruk terhadap suaminya dan kerabatnya, baik berupa perkataan maupun perbuatan karena para wanita itu diciptakan dari tulang rusuk, sebagaimana dikatakan oleh Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam bahwa tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas.
Sebagaimana diketahui, bahwa yang paling atas itu adalah yang setelah pangkal rusuk, itulah tulang rusuk yang paling bengkok, itu jelas. Maknanya, pasti dalam kenyataannya ada kebengkokkan dan kekurangan. Karena itulah disebutkan dalam hadits lain dalam ash-Shahihain.

“Aku tidak melihat orang orang yang kurang akal dan kurang agama yang lebih bias menghilangkan akal laki laki yang teguh daripada salah seorang diantara kalian (para wanita).”
(HR. Al Bukhari no 304 dan Muslim no. 80)
Hadits Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam yang disebutkan dalam ash shahihain dari hadits Abu Said al-Khudri radhiyallahu ‘anhu. Makna “kurang akal” dalam sabda Nabi shalallahu ‘alayhi wasallam adalah bahwa persaksian dua wanita sebanding dengan persaksian seorang laki laki. Sedangkan makna “kurang agama” dalam sabda beliau adalah bahwa wanita itu kadang selama beberapa hari dan beberapa malam tidak shalat, yaitu ketika sedang haidh dan nifas. Kekurangan ini merupakan ketetapan Allah pada kaum wanita sehingga wanita tidak berdosa dalam hal ini.
Maka hendaknya wanita mengakui hal ini sesuai dengan petunjuk nabi shalallahu ‘alayhi wasallam walaupun ia berilmu dan bertaqwa, karena nabi shalallahu ‘alayhi wasallam tidak berbicara berdasarkan hawa nafsu, tapi berdasar wahyu yang Allah berikan kepadanya, lalu beliau sampaikan kepada ummatnya, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,

“Demi bintang ketika terbenam, kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak keliru, dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).”
(Qs. An-Najm:4)

Sumber:
Majmu Fatawa wa Maqadat Mutanawwi’ah juz 5 hall 300-301, Syaikh Ibn Baaz Fatwa fatwa Terkini Jilid 1 Bab Perlakuan Terhadap Istri penerbit Darul Haq
(muslimah.or.id)

Resep Kare Ayam Jawa

 Resep Kare Ayam - Jawa


Kare Ayam - Jawa

Karena lagi liburan, iseng-iseng mau nyobain masakan yang berkuah santan. Jatuhlah pilihan saya untuk memasak Kare Ayam, setelah tanya-tanya resepnya, akhirnya saya praktekkan juga, dan hasilnya.... Em.....muantab, kata suami Kare Ayamnya enak dan bumbunya sudah pas, Khayra kecilku juga makannya jadi lahab banget, seneng banget jadinya.... xixixi... :-)

Dari pengalaman dapur, saya mencoba untuk sekedar share dengan bunda-bunda semua...


Bahan
  • Daging ayam
  • 100 gr tauge
  • Bawang merah goreng
  • Air Asam jawa
  • 3 sdk minyak sayur (untuk menumis bumbu halus)
  • 1 buah bawang bombay
 Bumbu yang dihaluskan:
  • 1 sdt Tumbar
  • 1/2 sdt Merica Bubuk
  • 5 siung bawang putih
  • 1 butir ketumbar
  • 2 batang serai, memarkan
  • 2 lembar daun salam
  • 2 cm kunyit
  • 1 cm jahe
  • 400 ml santan sedang

Cara membuat
  1. Bersihkan ayam, lalu potong-potong menurut selera. Lumuri ayam dengan air asam jawa. Sisihkan.
  2. Panaskan minyak sayur. Tumis bawang Bombay yang sudah di cincang, kemudian masukkan bumbu halus. Tumis sampai harum.
  3. Masukkan daging ayam. Aduk sampai daging ayam kaku. Tuangkan santan, lalu masak sampai ayam matang dan kuah kental, angkat.
  4. Siap untuk dihidangkan

Selamat mencobanya didapur kesayangan Bunda..... :-)

    Carang Gesing Buah Sukun

    Resep Carang Gesing Buah Sukun



    Awal cerita, sekitar seminggu yang lalu kami berkunjung ke tempat kerabat dekat yang telah berbahagia karena telah dikaruniai seorang anggota keluarga baru...:-)  Pada waktu kami berpamitan untuk pulang, eh ternyata dibawain buah yang sudah tidak asing lagi untuk saya, karena memang sebelumnya saya pernah melihatnya dan memakannya, buah itu mengenyangkan tapi rendah kalori, apakah buah itu....? (hehehe..., ko pakai tebak2an segala ya...xixixi..)

    Yupz...namanya "Buah Sukun"...:-)  ngasihnya banyak juga...(wooow...kaya tengkulak yang mau dagang aja, bawanya sampai menggunakan karung.. :-D ) walaupun sebagian sudah dibagi-bagikan, tapi masih sisa 2 buah dirumah, bingung mau di olah seperti apa (kebanyakan cuma digoreng atau direbus saja) akhirnya ya masih di anggurin aja tu buah (kasian, malah dipakai Khayra buat mainan, di angkat-angkat kesana kemari, padahal buahnya lumayan berat juga lho.. ya ampun nak, kamu kesenengan ya, dikira dapat mainan baru...)

    Setelah seminggu di anggurin Buah Sukun itu menjadi lembek (empuk), padahal sebelumnya keras banget, saya pikir sudah membusuk ( tapi ko g bau? ) karena penasaran, saya kupas saja kulitnya, alhasil...aromanya harum banget, warnanya sudah kuning merona, ternyata buah sukunnya sudah matang sekali, waktu saya coba mencicipi rasanya muuuaaaanis banget, tapi lebih mirip ama rasa durian....emmm, uenak sekali....

    Tapi malah jadi tambah bingung mau di apain? akhirnya muncul ide untuk membuatnya menjadi makanan faforit juga, yaitu Carang Gesing..... walaupun agak aneh, sebab di wilayah saya tinggal Carang Gesing biasanya dibuat dari bahan pisang kepok kuning, tapi setelah saya coba sendiri... hasilnya adalah satu kata... ENAK... dan suami juga mengatakan seperti itu, tekstur Carang gesingnya juga lembut banget.
    dari pengalaman di dapur, saya bagi resep Carang Gesing Buah Sukun untuk bunda-bunda dirumah... :-)


    Bahan :
    • 1 buah sukun (yang sudah matang, buahnya sudah empuk)
    • 500ml santan kelapa kental
    • Gula pasir (menurut selera)
    • Vanili 1 bks kecil
    • garam 1/4 sdk teh
    •  Daun pisang (untuk pembungkus)
    • lidi potong 3 cm (untuk menyemat)


      Cara Membuat :
      • Kupas buah sukun, lalu di haluskan (di aduk terus-menerus)
      • Panaskan santan sampai mendidih, tunggu hingga dingin
      • Campur adonan Buah Sukun dengan santan sambil di aduk rata, lalu masukan gula, vanili dan garam.
      • Siapkan daun pisang 2 lapis, potongan besar sebagai pembungkus luar dan potongan kecil sebagai alas, masukan adonan 2 sendok bungkus dan sematkan dengan lidi
      • kukus selama 30 menit
      • Carang Gesing Buah Sukun siap dihidangkan....

      Semoga bermanfaat, Selamat mencobanya di dapur kesayangan Bunda.... :-)

      Sabtu, 31 Desember 2011

      Aku Takut Menikah Karena....

      Apa Alasan Anda Takut Menikah? Aku Takut Menikah Karena....


      1. Belum Bekerja

      Inilah masalah klasik seputar menikah, terutama bagi pihak pemuda. Ketika sudah merasa cocok dengan seorang muslimah, dan jika ditunda-tunda bisa berakibat buruk, ternyata si Pemuda belum punya pekerjaan untuk menghidupi keluarga kelak. "mau dikasih makan apa anak dan istri kamu, dikasih cinta doang ?!?" Begitulah perkataan sinis yang senantiasa terngiang-ngiang ditelinganya.

      Seorang laki-laki memang merupakan tulang punggung dalam sebuah keluarga. Menghidupi seluruh anggota keluarga adalah tangging jawabnya. Rasulullah bersabda, yang artinya, "Bertaqwalah kepada Allahdalam memperlakukan wanita. Sebab kamu mengambilnya dengan amanat allah dan farjinya menjadi halal bagi kamu dengan kalimat Allah. (Menjadi) kewajiban kamu untuk memberi rizki dan pakaiannya dengan cara yang baik." (HR.Muslim)

      Dengan demikian, penghasilan dalam suatu keluarga memang diperlukan. Namun sebenarnya, tidak berarti belum kerja kemudian tidak boleh menikah. Allah SWT berfirman, yang artinya, "Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian (belum menikah) diantara kamu, dan orang-orang yang layak menikah dari hamba-hamba sahayamuyang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui." (Q.S An-Nur : 32)

      Penghasilan bisa dicari setelah menikah. Yang pertama kali harus dilakukan adalah percaya dan yakin akan janji Allah pada firman-Nya di atas. Tak sedikit pemuda yang susah mencari kerja sebelum menikah, tapi setelah menikah ternyata banyak tawaran kerja dan peluang kerja.

      Sebagai persiapan sebelum menikah, kesungguhan dalam menuntut ilmu dunia agar kelak mudah mendapatkan penghidupan yang baik pula untuk dilakukan. Walaupun tak selamanya relevan, kuliah yang baik dan dan prestasi yang bagus masih merupakan suatu modal yang dapat diandalkan dalam mencari kerja. Bagaimana kalau kuliah sudah terlanjur tidak karuan ? Jika sudah begini perlu juga pegang prinsip bahwa pekerjaan kelak tidak harus sesuai dengan bidang yang dipelajari saat ini. Banyak yang dapat rejeki lumayan dari bekerja dalam suatu bidang yang dulu tidak pernal dipelajari dalam jenjang pendidikan formal.

      Persiapan lain yang bisa dilakukan adalah kuliah sambil kerja. Sembari menabung, juga bisa untuk jaga-jaga apabila ketika lulus nanti tidak langsung diterima bekerja sesuai bidang yang dipelajari. 

      2. Belum Lulus

      Berbeda dengan yang pertama, masalah yang satu ini bisa menjadi penghalang bagi pihak pemuda dan pemudi. Mungkin seseorang sudah bekerja atau sudah punya prinsip untuk mencari kerja setelah menikah namun ia ragu untuk menikah gara-gara belumlulus kuliah. Bisa jadi pula yang punya alasan seperti ini sang pemudi pujaan hatinya. Bayangan kuliah sambil menikah baginya tampak menyeramkan. Kuliah sambil mengurus diri sendiri saja sudah repot apalagi jika harus ditambah tanggung jawab mengurus orang lain. Ditambah kalau si buah hati sudah lahir dan belum juga lulus kuliah, tampaknya akan tambah repot.

      Sebenarnya, menikah tidaklah selalu mengganggu kuliah. Malahan hadirnya pendamping hidup baru bisa menambah semangat utuk belajar. Bisa jadi, sebelum menikah malas-malasan belajarnya, ketika sudah menikah malah tambah semangat dan tambah rajin untuk belajar. Tidak sedikit yang mengalami perubahan demikian, apalagi secara peraturan akademik seorang mahasiswa sudah diperbolehkan untuk menikah. Seorang mahasiswa sudah tidak dianggap ABG (Anak Baru Gede) lagi, tapi AUG (Anak Udah Gede) alias sudah dewasa. Seorang yang sudah dewasa dianggap sudah bisa bertanggung jawab apa yang menjadi pilihan hidupnya.

      Memang benar untuk tetap mengadakan persiapan jika mengambil jalan menikah di saat masih kuliah. Yang pertama harus disadari adalah bahwa hidup berkeluarga adalah berbeda dengan hidup sendirian. Tidak pantas jika orang yang sudah menikah tetap bebas, lepas, menelantarkan keluarganya sebagaimana dulu bisa ia lakukan ketika masih lajang. Orang yang menikah sambil kuliah juga harus pandai-pandai mengatur waktu antara tanggung jawabnya dalam keluarga dan dalam belajar. Selain waktu, manajemen pemikiran juga solid, karena begitu menikah masalah-masalah dulu yang belum ada mendadak bermunculan secara serentak. Bagaimana memahami pasangan hidup baru, bagaimana jika hamil dan melahirkan, bagaimana mendidik anak, bagaimana mencari rumah -nebeng mertua atau cari kontrakan-, bagaimana bersikap kepada mertua, tetangga dan lain-lain, apalagi masih harus memikirkan pelajaran.

      Pusing....? Semoga tidak. Sebenarnya menikah sambil kuliah bisa disiapkan sejak hari ini, bahkan juga sudah sejak SD. Modal awalnya adalah manajemen diri sendiri. Ketika seorang sudah sejak dahulu berlatih untuk hidup mandiri, akan mudah baginya untuk hidup berkeluarga. Misalnya saja sudah sejak SD bisa mencuci pakaian dan piring sendiri, mengatur waktu belajar, berorganisasi, dan bermain, mengatur keuangan sendiri, dan sebagainya. Kesiapan juga bisa diraih jika seseorang biasa menghadapi dan memecahkan problem hidupnya. Karena itu perlu organisasi dan bersaudara dengan orang lain, saling mengenal, memahami orang lain dan membantu kesulitannya. 

      3. Belum Cocok

      Mungkin pula sudah lulus, sudah kerja, sudah berusaha cari calon pasangan tapi merasa belum menemukan pasangan yang cocok, sehingga belum jadi menikah pula, padahal sudah hampir tidak tahan ! Ini juga merupakan masalah yang bisa datang dari kedua belah pihak, baik pihak pemuda maupun pemudi. Kecocokan memang diperlukan. yang jadi ertimbangan dasar dan awal tetntu saja faktor agama, yaitu aqidah dan akhlaknya. Allah berfirman, yang artinya :
      "Mereka (perrempuan-perempuan mukmin) tidak halal bagi laki-laki kafir. Dan laki-laki kafir pun tidak halal bagi mereka." (Al-Mumtahanah : 10)

      Rasulullah juga bersabda, "Wanita itu dinikahi karena 4 hal : karena kecantikannya, karena keturunannya, karena kekayaannya, dan karena agamanya. Menangkanlah dengan memilih agamanya maka taribat yadaaka (kembali kepada fitrah atau beruntung)." (HR. Al-Bukhari, Muslim, dan lain-lain)

      Keadaan yang lain adalah nomor dua setelah pertimbangan agama. Namun kebanyakan di sinilah ketidakcocokannya. Sudah dapat yang agamanya bagus tapi kok nggak cocok pekerjaannya, nggak cocok latar belakang pendidikannya, nggak cocok hobinya, warna matanya kok begitu, pakai kacamata, kok hidungnya...dan lain-lain.

      Kalau mau mencari kekurangan tiap orang pasti punya kekurangan karena tidak ada manusia yang diciptakan secara sempurna. Sudah cantik, kaya, keturunan bangsawan, pandai, rajin, keibuan, penyayang, tidak pernah berbuat salah.

      Ketika seorang pemuda atau pemudi sudah mau menikah, memang seharusnya cari tahu dulu tentang calon pasangan hidupnya ke sahabatnya, saudaranya atau ustadznya, atau yang lainnya, baik kelebihan maupu kekurangannya. Jika sudah tahu, tanyakan pada diri sendiri, apakah bisa menerima dan memaklumi kekurangan serta kelebihan si dia. Rasulullah bersabda, yang artinya,
      "Janganlah seorang mukmin laki-laki membenci mukmin perempuan. Bila dia membencinya dari satu sisi, tapi akan menyayang dari sisi lain." (HR.Muslim)

      Jadi, jangan hanya melihat kekurangannya saja, tapi juga perlu melihat kelebihannya. Ketika kekurangan sudah bisa diterima, kelebihan akan lebih bisa menimbulkan perasaan suka. Karea itu, jangan sampai sulit nikah karena dibikin sendiri. 

      4. Belum Mantap

      Masalah satu ini juga bisa terjadi pada tiap orang pihak pemuda, pihak pemudi, baik yang sudah kerja atau yang belum, baik sudah lulus atau belum. Pertama kali, perlu diselidiki belum mantapnya itu karena apa, karena tak sedikit yang beralasan belum mantap, ketika ditelusuri larinya juga menuju ketiga masalah 'belum' di atas.

      Namun ada juga yang belum mantap karena memang merasa persiapan dirinya kurang baik ilmu tentang pernikahan, keluarga, dan pernik-pernik di sekitarnya. Orang seperti ini malah tidak memusingkan masalah ketiga 'belum' di atas, karena memang dia merasa belum siap dan belum mampu.
      Solusinya tidak lain adalah mementapkan dan mempersiapkan diri. Hal ini bisa ditempuh lewat menuntut ilmu tentang pernikahan, dan keluarga, baik dengan menghadiri pengajian, yang membahas masalah tersebut atau dengan membaca buku-buku mengenainya. Penting pula untuk menimba pengalaman kepada orang yang sudah menikah, karena kadang-kadang buku-buku dan ceramah ilmiah dan formal tidak membahas masalah praktis yang detail yang diperlukan agar siap menikah...



        by: Mitra Dakwah

      Sabtu, 10 Desember 2011

      Resep Nasi Gudangan

      Resep Nasi Gudangan

      Nasi gudangan kalau dijawa tengah, khususnya di Solo biasa dikenal dengan Sego Gudang atau Sego Gudangan. Jaman dulu, pas jamane embah-embah ku masih pada muda (xixixi.... :D ) biasanya nasi gudangan hanya dimasak pada waktu-waktu tertentu, contohnya bancaan (semacam syukuran) dan di masak dalam jumlah yang lumayan besar n buanyak, karena buat di bagi-bagikan ke orang-orang sekitar juga. tapi seiring perkembangan jaman, g usah nunggu ada banca'an dech buat makan nasi gudangan, kita bisa buat sendiri koq dirumah, kalau di daerah sekitar tempat tinggalku, ada dua rasa bumbu gudang, yaitu bumbu pedas dan bumbu gurih. karena aku suka favoritnya pedas, maka yang aku tuliskan resep berikut ini adalah nasi gudangan bumbu pedas........ ;-)



      Bahan 1:
      • Nasi putih, 400 gram
      • Kangkung 75 gr
      • Daun bayam 100 gr
      • Kacang Panjang 100 gr
      • Wortel 100 gr
      • Kecambah 75 gr
      Bahan II ( Bumbu Kelapa ) :
      • Kelapa muda parut, 300 gram
      • Bawang putih, 3 siung
      • Cabai rawit 4 buah
      • Cabai merah 3 buah
      • Kencur 2 cm
      • Daun jeruk purut, 2 lembar
      • Gula jawa secukupnya
      • Garam, secukupnya

      Pelengkap :
      • Mentimun, 1 buah, potong dadu, 1/2 cm
      • Ikan Layur 100 gr 
      • telur ayam 2 butir
      • Kemangi, 1/2 ikat
      • Bubuk Kacang
      Cara membuat Nasi Gudangan :
      1. Panaskan air, rebus bahan satu per satu mulai dari Kangkung, Daun bayam, Kacang Panjang, Wortel, dan Kecambah, Masak hingga lunak. Angkat, tiriskan, dan Sisihkan.
      2. Bumbu kelapa : Tumbuk semua bahan II, kecuali kelapa muda hingga halus. Tambahkan kelapa parut, aduk rata.
      3. Campur semua bahan yang sudah di rebus dengan bumbu kelapa, aduk rata. Sisihkan.
      4. Letakkan nasi putih di atas piring saji, tambahkan campuran bahan rebusan yang telah di beri bumbu kelapa, tambahkan mentimun yang sudah dipotong dadu, daun kemangi, ikan layur goreng, dan Telur ayam yang telah di rebus, taburi bubuk kacang yang telah disiapkan,
      5. Selesai, dan siap untuk di hidangkan.
      Lebih enak jika makan Nasi Gudang yang masih hangat, hemmmm...yummmmyyyyyy..... :-)
      Silahkan mencobanya di dapur anda....

      Resep Botok Ikan Salem

      Resep Botok Ikan Salem

      Bahan Botok Salem :
      • 2 Ikan salem ukuran sedang, hilangkan durinya, dan potong kecil-kecil
      • Cabai hijau 5 buah, iris tipis serong
      • Tomat muda 1 buah, potong kasar
      • Kelapa sedang 1/2 butir, parut memanjang
      • Daun pisang secukupnya (untuk pembungkus)
      Bumbu halus :
      • Bawang putih 2 siung
      • Bawang merah 3 butir
      • Cabai rawit 3 buah
      • Ebi atau 1,5gr terasi udang
      • Garam secukupnya
      • Gula jawa secukupnya
      Cara memasak Botok Jamur :
      1. Potong kecil-kecil ikan salem, dan hilangkan durinya,
      2. Campur ikan salem, bumbu halus, kelapa parut, cabai hijau dan tomat. Aduk rata.
      3. Ambil selembar daun pisang, isi dengan 2 sdm campuran ikan salem. Bungkus bentuk tum. Lakukan hingga semua bahan yang telah di campur habis.
      4. Panaskan panci pengukus, kukus botok hingga matang. Angkat.
      5. Sajikan.
      Botok ikan salem patut di coba jika anda memang penggemar rasa pedas.
      Selamat mencobanya di dapur rumah anda....... :-)

      Resep Jajan Pasar- Klepon


      Resep Jajan Pasar – Klepon

      Manis,kenyal dan legit dengan gula jawanya yang lumer di lidah. Kue Klepon termasuk jajanan pasar yang telah banyak dikenal. Biasanya dapat dibeli di pasar-pasar tradisional. Dengan memakai wadah daun pisang atau dikemas dalam plastik kecil.
      Bahan kulit Klepon :
      • 100 gr gula pasir
      • 150 ml air
      • 50 ml air daun suji (dari 30 lbr daun suji dan 1 lbr pandan yang diblender dan disaring)
      • 1/4 sdt garam
      • 200 gr tepung ketan putih
      • 30 gr mentega putih
      • 100 gr parutan kelapa muda
      Isi Klepon :
      • 300 gr kentang, kukus, kupas, haluskan
      • 100 ml santan
      • 50 gr gula pasir
      • 1 lbr daun pandan
      • 1/4 sdt garam
      Cara membuat Klepon :
      1. Isi : Campur semua bahan isi, masak dengan api kecil sampai kalis. Biarkan dingin. Bentuk bola-bola kecil (sekitar 1/2 sdt). Sisihkan.
      2. Kulit : Panaskan gula dan 150 ml air sampai gula larut hingga terbentuk cairan 100 ml. Angkat. Tambahkan air daun suji, dan garam, aduk rata. Tuang ke tepung ketan. Aduk rata. Kukus selama 20 menit di dalam mangkuk/pinggan tahan panas. Angkat.
      3. Dalam keadaan panas-panas, kocok dengan mixer sambil ditambah mentega putih sampai adonan menjadi kalis. Tunggu sampai adonan agak dingin sebelum dibentuk.
      4. Ambil sedikit adonan, pipihkan. Beri isi. Bentuk bulat. Gulingkan ke parutan kelapa
      Selamat mencoba di dapur anda..... :-)



      Sumber: Resep masakan Indonesia